Saya yakin bagi teman-teman yang sudah paham benar tentang apa sih akuntansi itu, jelas akan dengan mudahnya mampu memberikan jawaban/menerangkan dengan lengkap mengenai pengertian akuntansi itu sendiri.
Dalam tulisan ini, saya mencoba sedikit untuk berbagi dengan teman-teman tentang pemahaman saya tentang “akuntansi” itu seperti apa sih? Mungkin tidak seberapa, tapi paling tidak secara garis besar cukuplah. He.....! OK, langsung saja ya.......,
mengenai pemahaman yang saya dapatkan mengenai pengertian akuntansi selama saya duduk dibangku kuliah Strata 1, sbb:
Pada intinya, akuntansi itu adalah suatu “kegiatan jasa”(itu dulu yang harus kita pahami).
Fungsinya adalah untuk menyediakan data kuantitatif, artinya data-data yang berupa angka-angka, yang mana angka-angka tersebut memiliki sifat keuangan. Aktivitas ini yakni aktivitas tentang penyediaan informasi keuangan (posisi keuangan perusahaan, prestasi keuangan perusahaan, bahkan perubahan-perubahan akan posisi keuangan perusahaan) yang akan dipertanggungjawabkan kepada Pihak Manajemen (Manajer) dalam hal ini pihak yang mengelola perusahan guna untuk pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan.
Untuk kita yang masih berada pada tahap pengantar akuntansi, pasti sering sekali mendengar akan pengertian akuntansi yang mengatakan bahwa:
“Akuntansi adalah suat proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan menyampaikan kejadian-kejadian ekonomisuatu perusahaan (baik organisasi bisnis seperti perusahaan maupun organisasi waralaba) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut”.
Kalau pengertian akuntansi yang satu ini pasti sudah tidak lazim lagi bagi pendengaran kita di dalam maupun diluar kampus. Namun mengenai pengertiannya, kita pun harus tahu jika dikatakan, apa yang dimaksudkan dengan indentifikasi, mengukur, mencatat, bahkan melaporkan dalam pengertian akuntansi tersebut. Begini pemahaman saya akan itu:
1.Mengidentifikasi; Artinya bahwa sebagaimana kita sebagai penyedia informasi akuntansi dalam hal ini akan memisahkan mana yang termasuk kejadian-kejadian ekonomi, dan yang mana yang bukan termasuk kejadian-kejadian ekonomi.Mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang dimaksud adalah semua kejadian-kejadian yang dapat mempengaruhi nilai aktiva dan ekuitas perusahaan. (contoh: Asset, tentunya berpengaruh terhadap posisi Keuangan pada neraca, serta hal-hal yang berhubungan dengan Hutang, Pendapatan, Modal, beban, dll). Sedangkan mengenai kejadian-kejadian yang bukan termasuk kejadian-kejadian ekonomi, contoh: Perekrutan pegawai. Penerimaan pegawai tentunya merupakan bagian dalam perusahaan, namun ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kejadian-kejadian ekonomi yang akan mempengaruhi nilai aktiva bahkan ekuitas perusahaan.
2.Mengukur, Artinya bahwa setiap kejadian ekonomi akan diukur atau dinyatakan dalam satuan moneter (uang).
3.Mencatat, Artinya bahwa setiap kejadian ekonomi harus dilakukan pencatatan sesuai dengan kronologis terjadinya transaksi (urutan terjadinya transaksi).
4.Menyampaikan/pelaporan, Artinya bahwa kejadian-kejadian ekonomi akan disampaikan dalam bentuk laporan (neraca, Laba/rugi, perubahan modal, dan arus kas) kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut, baik kepada pihak internal maupun pihak eksternal. (Pihak Internal=”Manajer” sedangkan pihak eksternal=”Investor, kreditur, Pemerintah,dll”).
Semoga bermanfaat.
1 komentar :
Posting Komentar