Senin, 22 November 2010

Paradigma Kritis dalam Perspektif Akuntansi

Dalam tulisan ini, saya mencoba untuk merefleksikan pokok-pokok pikiran secara mendasar yang dimiliki mengenai paradigma sosiologi sebagai sebuah jendela batin dimana kita dapat melihat hal-hal (paradigm is a mental window through which we see things) atau dalam definisi panjang diartikan sebagai seperangkat asumsi-asumsi dan keyakinan-keyakinan/kepercayaan-kepercayaan. Paradigma yang dikonstruk dalam tulisan ini adalah Paradigma Kritis sebagai bagian dari kuadran non mainstream yang berada di luar kuadran mainstream (Paradigma Positivisme) dengan moncoba mengkaitkan paradigma tersebut dalam peranannya terhadap akuntansi.

Perspektif kritis terkait akuntansi yang melihat bahwa:
Apakah selama ini kita sudah menganggap bahwa akuntansi sebagai kebenaran yang mutlak? Sehingga tidak ada upaya untuk mengkritisinya? Seolah standar-standar akuntansi telah dianggap sebagai Kitab yang bisa disandingkan dengan Alquran atau Injil?

Apakah kita hanya mampu sebagai “konsumen” yang hanya akan menerima begitu saja kebenaran (akuntansi)? Apakah kita sebenarnya bisa menjadi “produsen” yang mampu memberikan stimulasi kepada orang lain sehingga ia menjadi orang lain?


Dua Kutub dan Empat Kuadran

Sedikit berbagi pemahaman, bahwa ternyata, akuntansi yang selama ini saya pelajari di pendidikan Strata satu hanyalah sebatas kita melihat dari satu perspektif saja, yaitu akuntansi dari cara pandang konvensional atau postivisme saja. Ada banyak lagi pardigma-paradigma/perspektif/cara pandang lain yang bisa kita pakai untuk melihat bagaimana sih akuntansi itu jika dilihat dari kacamata yang berbeda?

Burell & Morgan memperkenalkan yang namanya Dua Kutub dan Empat Kuadran. Secara mendasar 4 paradigma yang diperkenalkan oleh Burell & Morgan adalah 4 perspektif yang digunakan untuk membaca atau merumuskan kejadian2 soaial di masyarakat.Namun secara perkembangannya, unculnya pendekatan multiparadigma, ikut pula merubah sudut pandang terhadap akuntansi sebagai bentuk pergeseran paradigma akuntansi dari positivisme ke perspektif sosiologis.

Burell & Morgan melakukan taksonomi (suatu alat yang digunakan untuk melakukan klasifikasi terhadap klasifikasi terhadap suatu masalah). Taksonomi merupakan istilah yang pertama kali oleh para biolog digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis mahkluk hidup. Taksonomi yang dibangun oleh Burell & Morgan merupakan taksonomi yang digunakan untuk mengklasifikasikan paradigma-paradigma ilmu sosial terutama dalam melihat dan menganalisis organisasi dan pada akhirnya taksonomi yang dikembangkan oleh Burell & Morgan menjadi berlaku hampir di semua ilmu sosial.
Taksonomi oleh Burell & Morgan diwujudkan di dalam “Dua kutub/poros dan Empat Kuadran.” Sebagai berikut:



Intinya bahwa perspektif sosiologi, bisa dibedakan menjadi dua sumbu tersebut, yaitu sumbu yang melawankan subyektif dengan obyektif serta yang melawankan Sosial Perubahan Radikal dengan Sosiologi Regulasi. Jadi sosiologi yang sebatas mempelajari hal-hal yang sudah ada dan sebagaimana adanya dan tidak mencoba untuk melakukan sebuah perubahan, maka lokasinya ada pada “kuadran bawah”. Sedangkan sosiologi yang orientasinya mencoba selain mempelajari, kemudian menawarkan dan mengupayakan perubahan yang terjadi, maka lokasinya berada pada “kuadran atas”