Senin, 04 April 2011

Memaknai arti Kasih Sayang: "Miskin & Kaya"

Pilih miskin atau kaya? Bagaimana dengan orang yang miskin tapi kaya di mata Tuhan, bagaimana dengan orang yang kaya dan memiliki sumbangsih besar terhadap nilai kemanusiaan terhadap sesama yang tinggi, bagaimana jika orang yang miskin justru melakukan tindakan-tindakan yang diluar rasionalitas? bagamana jika ada orang kaya yang congkak?

Melalui tulisan ini saya ingin mengatakan bahwa antara miskin ataukah kaya, itu adalah sebuah pilihan. Yang penting adalah bagaimana Ia dipandang di mata Tuhan. Saya berfikir bahwa keberadaan kita, miskin atau kaya bukan jaminan untuk membuat Tuhan tersenyum kepada kita, Tuhan mungkin akan tersenyum ketika kita mencari dan melakukan nilai-nilai yang dikehendaki-Nya. Mencari Senyum Tuhan bukan menjadi penawar dahaga ketika kita mengenakan jubah kekayaan atau jubah kemiskinan kita. Yang penting adalah, ketika kita sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang, saya yakin Tuhan tersenyum atas kontribusi kita tersebut.

Ketika kita sebagai orang kaya alangkah dalamnya jika kekayaan yang tertitipkan tersebut didasarkan pada hikmat dan pengetahuan Allah! Adalah tidak bisa dibenarkan bahwa bagaimana orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Intinya tujuan Tuhan sendiri bagi mahkluknya di bumi adalah kesejahteraan yang seimbang antara satu dengan yang lainnya. Jika ada seseorang yang kaya berdasarkan harta bendanya, saya pikir itu adalah titipan dari Tuhan untuk kemudian diteruskan agar mensejahterakan sesamanya yang mungkin bukan menjadi pilihan Tuhan untuk dititipi kekayaan tersebut (orang miskin).

Miskin bukan berarti tidak kaya, karena ukuran orang miskin atau kaya di hadapan Tuhan sama sekali tidak bisa diukur berdasarkan nilai mata uang atau apapun itu. Setiap sen yang dimiliki oleh seseorang adalah adalah “berkat” yang sudah diberikan Tuhan kepadanya. Tinggal bagaimana kemudian kita memanfaatkan setiap sen talenta yang Tuhan berikan kepada kita untuk bisa kita berbagi dengan orang lain, berapapun berkat yang Tuhan berikan.

Miskin dan kaya adalah saling melengkapi.
Sekarang tinggal bagaimana kita menghadapinya berdasarkan kasih dan sayang kita terhadap sesama kita.
Biarkan kita hidup karena alasan kasih.
Kasih yang mengalir seperti air, menyejukkan setiap batu dan pasir yang dilewatinya.
Kasih yang penuh hikmat dan didasarkan petunjuk Tuhan.
Kasih yang didasarkan atas esensi dari cinta yang murni
Karena kasih adalah hal terbaik yang sudah Tuhan berikan untuk umatNya.....
kasih itu selalu memberi....memberi....dan memberi.....
kasih itu memberi dari hal yang tidak kita punya, bukan dari apa yang kita punya...
kasih.....wujudkanlah itu dalam kehidupan sehari hari kita...

Di dalam segala aspek kehidupan, kita butuh keterlibatan “kasih”. Dengan kasih, kita dapat mengubah cara berfikir kita menjadi lebih baik. Dan pada intinya, saya menyimpulkan bahwa kasih sayang tentunya akan membawa suasana damai dalam setiap langkah, hati dan fikiran kita, karena “kasih memiliki rencana.”