Senin, 09 Januari 2012

“Strength Of Ideology Pancasila” Sebagai Sumber Nilai Etika Profesi Akuntan; Refleksi Atas Pendekatan Spiritualitas

“STRENGTH OF IDEOLOGY PANCASILA” SEBAGAI SUMBER NILAI ETIKA PROFESI AKUNTAN; REFLEKSI ATAS PENDEKATAN SPIRITUALITAS

Oleh:

Aprianto L. Kuddy

Program Magister Sains Akuntansi

Universitas Brawijaya, Malang

------------------------------------------------

Tuhan akan berkenan pada jiwa-jiwa yang kokoh, layaknya batu karang yang teguh. Maka Tuhan tidak menghendaki profesi yang gagal.

------------------------------------------------

Abstrak

Ketika profesi akuntan mendapat sorotan yang cukup tajam dari masyarakat, sebagai implikasi dari beberapa pelanggaran etika yang dilakukan oleh profesi akuntan sebagaimana tercermin pada skandal-skandal keuangan yang menguakkan tabir gelap sisi dari Ghost Corporate Governance, maka etika, ahklak, beradab dan bijak secara utuh menjadi suatu tuntutan yang utama bagi para akuntan dalam menjalankan profesinya saat ini.

Di Indonesia, seorang akuntan dalam menjalankan profesinya, hendaknya tidak sebatas ketundukan mereka terhadap Undang-Undang serta Kode Etik Akuntan semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab atas idiologi bangsa dalam mewujudkan lima prinsip dalam Pancasila yang merupakan cita-cita dari para founding father bangsa Indonesia, karena di dalam lima prinsip tersebut terdapat “lima perasaan” yang mengalir dalam kalbu bangsa Indonesia.

“Akuntan Pancasilais” yaitu akuntan yang memiliki jiwa yang tangguh (kokoh) selayaknya “rumah berfondasikan batu karang yang teguh” dalam mempertahankan dan menjaga sikap independen, integritas dan objektivitas, serta tanggungjawab moral yang bersandar pada nilai spiritualitas bangsa, karena akuntan yang pancasilais mengemban “lima perasaan bangsa” yang menuntun para akuntan-akuntan tersebut untuk menjadi akuntan yang berketuhanan, akuntan yang berperikemanusiaan dan beradab, akuntan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan serta akuntan yang berkeadilan di dalam ranah persatuan bangsa Indonesia.

Tulisan ini mencoba merefleksikan bagaimana etika profesi akuntan hendaknya mengacu kepada kemurnian konsep “Ketuhanan” sebagaimana yang termuat pada nilai-nilai “Pancasila” yang pertama dan utama, bukan lepas seperti halnya faham sekuler, karena etika yang diperkuat oleh keyakinan untuk melibatkan kehadiran “pihak ketiga” (Tuhan), diharapkan agar tingkat moralitas dan etika seorang akuntan akan semakin tinggi dan berlipat ganda sehingga memiliki visi akhirat yang jelas. Jika Tuhan ditolak eksistensinya, maka semuanya akan menjadi sia-sia.

Kata Kunci: Profesi Akuntan, Etika, Spiritualitas, dan Pancasila.

------------------------------------------------

Daftar Pustaka

Basyir, Ahmad Azhar. Hubungan Agama dan Pancasila .Yogyakarta: Fakultas Hukum UII, 1985

Bazerman, Max H, George Loewenstein and Don A Moore (2002), Why Good Accountants Do Bad Audits, Harvard Business Review, November, 2002 pp 97-102.

Belkaoui, Ahmed (1985), Accounting Theory, Second Edition, Harcourt Brace Jovanovich, Publisher (HBJ), San Diego.

Belkaoui, Ahmed (1989), The Coming Crisis in Accounting, New York:Quorum Books.

Darmaputra, Eka. 1997. Pancasila Identitas dan Modernitas, Tinjauan Etis dan Budaya. BPK. Gunung Mulia, Jakarta

Darmodihardjo, Darji. 1979. Pancasila Suatu Orientasi Singkat. Malang: Lembaga Penerbit Universitas Brawijaya

Friedman, Milton and Rose Friedman (1979), Free to Choose, A Personal Statement, London: Penguin Book.

Irianto, Gugus. 2003. Skandal Korporasi dan Akuntan. Lintasan Ekonomi. Vol. XX, No. 2. Juli.

Harahap, Sofyan Syafri. (2010), Pentingnya Unsur Etika dalam Professi Akuntan dan Bagaimana di Indonesia, http://ekisonline.com/

Ludigdo, Unti. 2005. Mengembangkan Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah Perspektif untuk Mendorong Perwujudan Good Governance. Makalah Konferensi Nasional Akuntansi “Peran Akuntan Dalam Membangun Good Corporate Governance”, Universitas Trisakti, 24 September 2005.

Ludigdo, Unti. 2006. Strukturasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah Studi Interpretif. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang.

Mulawarman, Aji Dedi. 2008. Rekonstruksi Independensi Akuntan Publik: Pandangan Islam, http://ajidedim.com/?p=275.

Simatupang, T.B. Bersama-sama Meletakkan Landasan Moral, dan Spiritual, Bagi Pembangunan Nasional Sebagai Pengamalan Pancasila Menuju Tinggal Landas, dalam buku. Kontek Berteknologi di Indonesia : Buku Penghormatan untuk HUT ke-70 Prof. Dr.P.D.Latuihamallo (Penyunting) Eka Darmaputra. Jakarta: Bpk. Gunung Mulia, 1997

-----------. Iman Kristen dan Pancasila. Jakarta: Bpk. Gunung Mulia, 1984

Soekarno. Lahirnya Pencasila . Jakarta: Bp. Nasional, 1958

Soewarno,P.J. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Penelitian Pancasila Dengan Pendekatan Historis, Filosofis, Sosiologis,Yuridis Kenegaraan .Yogyakarta: Kanisius, 1993

Utomo, Bambang Ruseno. Hidup Bersama di Bumi Pancasila: Tinjauan Hubungan Islam dan Kristen di Indonesia . Malang: Pusat Studi Agama dan Kebudayaan, 1993

Wartono. 2006. Menuju Pengauditan Holistik dengan Pendekatan Yin Dan Yang: Upaya Meningkatkan Relevansi. Jurnal Akuntansi, Auditing, Dan Sistem Informasi (TEMA) Vol 7 No 1 Maret 2006

http://berita.liputan6.com/read/337298/bangkitlah_negeri_pancasila

http://uzey.blogspot.com/2009/09/pancasila-sebagai-sumber-nilai.html

http://adollism091.blogspot.com/2011/01/akuntan-pancasilais.html



/