Minggu, 08 Januari 2012

Kekuatan Spiritualitas Bagi Dunia Bisnis Sebagai “Extension of the Hand God” (Bagian VI)

(Pesaing (Competitor) Bukan Sebagai Musuh)

Saya yakin, semua Kitab Suci dari semua agama mengajarkan landasan spiritual yang jauh lebih dalam tentang saling mengasihi tanpa memandang itu lawan atau kawan. Dalam konsep bisnis yang spiritual sesungguhnya pesaing (competitor) bukanlah musuh, yang kepadanya kita mengarahkan moncong senjata kita, mencari kelemahan lalu mengangkat kelemahan tersebut untuk menyerangnya, tidak. Marketing spiritual justru menjunjung tinggi nilai-nilai moral, dan selalu memelihara hubungan baik dan kemitraan dengan competitor.

Persaingan dalam paradigma spiritual adalah hal yang baik, karena persaingan turut membesarkan pasar. Jika kita sukses, berarti permintaan pasar terhadap penawaran kita juga akan membesar. Tentu saja kita memiliki keterbatasan-keterbatasan, sehingga tidak semua permintaan dapat kita penuhi. Nah permintaan pasar inilah yang nantinya akan dipenuhi oleh pesaing kita.

Karena itu, dalam koridor bisnis yang spiritual lebih menempatkan competitor sebagai partner ketimbang sebagai musuh yang harus dihajar, diangkat kejelekannya, diblokir langkah-langkahnya, atau bahkan kita harus mengiklankan kelemahan lawan sambil menonjolkan keunggulan. Alkitab berfirman:

Baik benar perbuatanmu, jikalau engkau menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah. (Alkitab, 3 Yohanes 1:6)

Hal salah yang selalu ada ketika betapa competitor kita justru bersedih jika kita sukses, dan sebaliknya bergembira jika kita mendapat musibah (kerugian). Ini adalah sifat orang munafik, orang-orang didalam hatinya tidak ada iman. Kemudian Allah mengingatkan kepada kita untuk tetap bersabar dan bertakwa, tidak boleh tergoda oleh sifat-sifat lawan, sifat orang munafik, yang sudah menjadi tradisi dalam bisnis modern.



Tidak ada komentar :

Posting Komentar