Kamis, 29 Juli 2010

Mitos-Mitos Keuangan

Selain dunia asmara dan kesehatan, sebenarnya di dunia keuangan juga dikenal banyak mitos. Beberapa mitos itu memang benar, tapi tak sedikit pula yang salah.
Apa sajakah mitos-mitos tersebut? Simak uraian berikut:

Mitos: menabung sebaiknya dilakukan diakhir bulan.
Fakta: salah.

Banyak orang yang beranggapan, bahwa uang yang ditabung setiap bulan adalah sisa uang kita di akhir bulan. Kenyataannya uang kita sering kali tidak bersisa diakhir bulan, bahkan kita harus utang dengan menggunakan kartu kredit. Kalau begini terus anggapan Anda, bisa dipastikan Anda tidak akan pernah berhasil menabung secara rutin.

Yang paling baik adalah, menabunglah di awal gajian. Sebelumnya perkirakan dulu berapa biaya hidup Anda dalam sebulan. Misalkan gaji Anda Rp 5 juta tiap bulan, sedangkan biaya hidup per bulan Rp 4 juta. Nah, ketika Anda gajian, sisihkan langsung Rp 1 juta ke dalam tabungan atau investasi bulanan Anda, baru habiskan Rp 4 juta untuk biaya hidup. Jadi, Anda bisa menabung setiap bulannya. Ingat, pay your self first, before you pay for others.

Mitos: saya paling takut dengan resiko, oleh karena itu saya paling takut menabung di reksa dana, jadi saya menabung saja di tabungan atau deposito yang tidak ada resikonya.
Fakta: salah.

Memang benar berinvestasi di reksa dana mengandung risiko penurunan nilai uang, tetapi asalkan Anda dibantu oleh perencana keuangan untuk memilih jenis investasi yang tepat, dan Anda berinvestasi dalam jangka panjang, Anda akan memperoleh keuntungan. Perlu diketahui, walaupun secara nominal uang di deposito tidak mengalami pengurangan, tetapi ada hantu keuangan yang harus Anda hadapi, yaitu inflasi.

Banyak analis beranggapan dengan meningkatnya harga minyak dunia, inflasi di Indonesia mencapai 15%. Misal bunga deposito setelah bersih dikurangi pajak mencapai 4%, sedangkan inflasi 15%, berarti kalau Anda tahun ini bisa membeli sepeda motor dengan harga Rp 8 juta, tahun depan belum tentu Anda bisa membeli sepeda motor yang sama dengan harga Rp 8 juta. Artinya value of money Anda akan berkurang. Jadi apa yang harus Anda lakukan? Diversifikasi adalah kuncinya. Pecah aset Anda dalam beberapa keranjang investasi.

Mitos: selagi muda bersenang-senang dulu, setelah agak tua baru mulai menabung.
Fakta: salah.

Contoh: Ibu A yang menabung di umur 30, menabung setiap bulannya sebesar Rp 500,000. Dia menabung selama 20 tahun. Asumsi return investasi 10% pertahun. Ibu B mulai menabung ketika umurnya menginjak 40 tahun, tapi dia menabung setiap bulannya Rp 1.000.000. Dia menabung selama 10 tahun. Asumsi return investasi juga sama, yaitu 10% pertahun. Kira-kira di usia 50 tahun, siapa yang tabungannya paling banyak? Ibu A atau Ibu B?

Surprise! Ibu A di umur 50 tahun mempunyai uang sebesar Rp 382.848.500. Dan Ibu B mempunyai uang sebesar Rp 206.552000. Artinya, uang Ibu A jauh lebih banyak dari uang Ibu B, walaupun ibu B menabung 2 kali lipat lebih banyak daripada Ibu A. Mengapa demikian? Sebab, Ibu A mulai lebih awal, dan dia mengerti efek compounding interest atau bunga berbunga. Jadi mulailah disiplin menabung sejak dini!

Mitos: orang yang gajinya besar, akan lebih kaya daripada orang yang gajinya kecil.
Fakta: tergantung.

Pengalaman saya dalam mengelola keuangan klien, tidak semua orang yang berpenghasilan besar otomatis menjadikan dia lebih kaya daripada orang yang gajinya biasa biasa saja. Sering orang yang gajinya besar utangnya juga besar, bahkan melebihi aset dia, sehingga kalau dihitung net worth dia (yaitu aset dikurangi hutang) hasilnya malah minus atau negatif. Sedangkan ada yang berpenghasilan biasa saja, tetapi karena dia mempunya gaya hidup yang sederhana, dan cermat dalam berbelanja, net worth-nya positif. Sebab, walaupun rumahnya sederhana, dia sama sekali tak punya utang, baik utang kartu kredit ataupun lainnya.

Mengapa hal ini terjadi? Salahkan gaya hidup. Seringkali kita beranggapan dengan meningkatnya penghasilan, kita harus meningkatkan standar hidup. Ganti mobil, ganti ponsel, renovasi rumah jadi lebih mewah. Gengsi berbelanja makanan di pasar tradisional. Apalagi sebagai manajer berpenghasilan Rp 25 juta per bulan, misalnya, mobil Anda bekas atau keluaran 8 tahun lalu. Kalau hal ini terus menerus terjadi, jangan heran bila di akhir bulan, gaji atau penghasilan Anda yang besar itu tidak akan kelihatan.

Jadi hiduplah tetap sederhana, lupakan gengsi. Sebab gengsi tidak memberikan Anda kekayaan dan hidup sejahtera di akhir tua. Mana yang Anda pilih? Hidup sederhana di usia muda, tetapi ketika pensiun Anda bisa keliling dunia tanpa pusing memikirkan biaya hidup? Atau hidup boros dan glamor di usia muda tetapi untuk berobat di usia tua, Anda tidak mampu?

Mitos: don’t put all your egg in one basket.
Fakta: betul.

Sebarlah aset Anda di beberapa keranjang investasi, sehingga aset Anda bisa berkembang secara maksimal dan meminimalkan risiko. Percayakan pengaturan portfolio Anda pada perencana keuangan yang profesional untuk menentukan return yang diinginkan dan disesuaikan dengan profil risiko Anda.


Oleh: Fauziah Arsiyanti Fauzan SE.MM.Dipl Fp, perencana keuangan dari First Principal Financial Singapore


Artikulasi Laporan Keuangan - Oleh: A.Kuddy

Kebetulan lagi ingat-ingat waktu pas ujian kompre teori akuntansi. Ketika saya di tanyain sama dosen, Kamu tolong dong jelasin/gambarin artiklasi akuntansi itu bagaimana? Eieng.......... Untungnya sudah kupelajari waktu disemester I dulu. Tetapi karena banyak juga ternyata teman-temanku yang tidak lolos karena pertanyaan ini, saya coba deh berbagi buat adik2 angkatan yang sebentar lagi akan ikut ujian komprehensif akuntansi. Semoga aja bermanfaat. Hehehehe...!!!
Berikut ini adalah artikulasi laporan keuangan yang coba saya rangkai mengenai gambaran tentang hubungan antara Laporan laba rugi, Perubahan Modal, Arus Kas, dan Neraca. Sbb:


(Click pada Gambar biar jelas)


Agama dan Ras bukan Alasan tentang Perbedaan – Oleh: A.Kuddy

Mengenai tulisan kali ini, saya pun hanya sekedar berbagi dengan teman-teman mengenai hal yang saya anggap sebagai pembenaran. Mengenai ini, ada satu hal yang saya pahami kali ini, bahwa di dunia ini hanya ada 2 hal yang berbeda diantara manusia dalam menjalani hidup, yakni:
Orang baik Baik dan orang Jahat.

Sesering mungkin setiap individu (saya dan anda) selalu mempertahankan pemahaman bahwa “karena saya seorang nasrani, maka saya harus mendahulukan orang nasrani dari pada individu yang berbeda kepercayaan dengan kita”.
Pertanyaannya adalah, “Apakah orang nasrani yang kita dahulukan adalah orang yang baik?” Bagaimana jika orang tersebut adalah seorang pembunuh yang tidak takut dengan murka Tuhan? Hanya lantaran dia adalah seorang nasrani KTP, lantas kita lebih mendahulukannya, ketimbang orang Muslim (contoh, begitupun sebaliknya) yang baik.

Agama/kepercayaan, suku, adat istiadat, bahkan Ras di dunia inilah yang selalu dan selalu, dijadikan patokan bagi banyak orang sebagai alasan akan perbedaan. Di sisi lain, untuk kali ini, meskipun hanya terlintas di kepala dan sesegera mungkin ku tuangkan dalam tulisan ini, saya pun percaya, dan meyakini di dalam nama Tuhan yang kupercayai yakni Yesus Kristus sebagai perantaraan kepada Allah di sorga bahwa:

Mengenai perbedaan Ras (perbedaan warna kulit dan rambut), perbedaan agama/kepercayaan, atau apapun itu, saya meyakini itu semua hanyalah bentuk variasi dari Tuhan dalam karyanya untuk menciptakan Dunia ini lebih indah.
“Pasti Tuhan akan sepakat dengan saya bahwa akan sangat membosankan di dunia ini jika yang kutemui hanya ada orang kulit putih berambut pirang setiap harinya”.


Apa pun itu Tuhan menciptakan sesuatu hal yang sifatnya bervariatif, itulah sebabnya muncul pilihan-pilihan. Kita manusia hanya tinggal memilih, yang mana yang cocok buat kita. Dan ketika kita semua telah memilih itu artinya kita semua juga harus menghargai setiap pilihan yang bukan pilihan kita serta semua individu yang berbeda pilihan dengan kita.

Tuhan sudah merencanakan segala apapun yang ada di dunia ini dengan sangat sempurna. Termasuk keanekaragaman manusia yang tinggal sementara di Bumi. “saya rasa SBY pun percaya bahwa Tuhan-lah yang mempunyai rencana untuk dia sehingga dia akan menjadi Presiden Negara Indonesia yang ke-6 setelah Megawati.

Sekali lagi ingin saya mengatakan sebagai salah satu manusia kepunyaan Tuhan yang di berikan hak untuk memilih, bahwa mengenai perbedaan agama, Ras, hingga sampai ke suku bangsa bukanlah yang seharusnya kita jadikan sbagai landasan akan adanya “PERBEDAAN”, dan bukan sebagai alasan kita harus saling melenyapkan.

Mengenai perbedaan saya mengajak kita semua mengerti bahwa yang berbeda di dunia ini hanyalah Baik ataukah Jahat. Apakah saya dan anda adalah terbentuk sebagai orang baik ataukah orang jahat. Sangat Sederhana saya pikir.

Saya menggambarkan apa yang ada di kepala saya seperti ini dan silahkan pilih anda sudah menempatkan diri anda di kategori yang mana?

Semoga!