Senin, 22 November 2010

Paradigma Kritis dalam Perspektif Akuntansi

Dalam tulisan ini, saya mencoba untuk merefleksikan pokok-pokok pikiran secara mendasar yang dimiliki mengenai paradigma sosiologi sebagai sebuah jendela batin dimana kita dapat melihat hal-hal (paradigm is a mental window through which we see things) atau dalam definisi panjang diartikan sebagai seperangkat asumsi-asumsi dan keyakinan-keyakinan/kepercayaan-kepercayaan. Paradigma yang dikonstruk dalam tulisan ini adalah Paradigma Kritis sebagai bagian dari kuadran non mainstream yang berada di luar kuadran mainstream (Paradigma Positivisme) dengan moncoba mengkaitkan paradigma tersebut dalam peranannya terhadap akuntansi.

Perspektif kritis terkait akuntansi yang melihat bahwa:
Apakah selama ini kita sudah menganggap bahwa akuntansi sebagai kebenaran yang mutlak? Sehingga tidak ada upaya untuk mengkritisinya? Seolah standar-standar akuntansi telah dianggap sebagai Kitab yang bisa disandingkan dengan Alquran atau Injil?

Apakah kita hanya mampu sebagai “konsumen” yang hanya akan menerima begitu saja kebenaran (akuntansi)? Apakah kita sebenarnya bisa menjadi “produsen” yang mampu memberikan stimulasi kepada orang lain sehingga ia menjadi orang lain?


Tidak ada komentar :

Posting Komentar