Minggu, 04 Juli 2010

SIKLUS AKUNTANSI

Melalui tulisan ini saya mencoba berbagi secara sederhana kepada teman-teman tentang hal paling utama dalam penyusunan Laporan Keuangan yakni siklus akuntansi. Kali ini saya mencoba mengurutkan item-item dari siklus akuntansi berikut sekaligus dengan penjelasan singkat.

Langsung saja!

Siklus akuntansi adalah suatu aktivitas/kegiatan akuntansi yang terjadinya berulang-ulang disetiap periodenya.

Siklus akuntansi tersebut sebagaimana diurutkan seperti demikian:


Dokumen/Bukti Transaksi, yaitu suatu tanda bukti dimana telah terjadinya suatu transaksi pada tanggal tertentu. (Contohnya; Nota, Kwitansi, Faktur, dll)

Jurnal.
Jurnal adalah alat yang digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan berdasarkan kronologis terjadinya transaksi dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlahnya.
Contoh:

Ny. Yessika memberikan dana sebesar Rp. xxx kepada PT.Kuddy sebagai modal perusahaan, maka jurnalnya:
Kas (D) Rp.xxx
Modal (K) Rp.xxx

PT. Kuddy melakukan pembelian barang dagangan secara tunai, maka jurnalnya:
Pembelian (D) Rp.xxx
Kas (K) Rp.xxx

Pada dasarnya, Jurnal terdiri dari 2 (dua) macam jurnal, yaitu Jurnal Umum dan Jurnal Khusus.

  1. Jurnal umum. Jurnal umum adalah jurnal yang paling umum/lazim kita pakai dalam melakukan mencatatan. Jurnal umum merupakan pencatatan transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus. Dengan kata lain, transaksi yang tidak dapat dicatat di jurnal khusus seperti; mencatat biaya, pengembalian barang rusak,dll dapat dicatat di jurnal umum.
  2. Jurnal Khusus. Jurnal khusus merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi sejenis dan yang terjadinya berulang-ulang. Yang termasuk di dalam jurnal khusus yaitu; Jurnal Penjualan ( mencatat penjualan secara kredit), Jurnal Pembelian (mencatat pembelian secara kredit), Jurnal Penerimaan Kas (mencatat penerimaan yang masuk dalam kas (penjualan tunai dan piutang), dan Jurnal Pengeluaran Kas (mencatat pengeluaran yang berasal dari kas (pembelian tunai dan hutang).

Buku Besar
Buku Besar digunakan untuk mengklasifikasikan perkiraan-perkiraan yang ada di dalam jurnal berdasarkan kode akunnya. (Posting/memindahkan perkiraan-perkiraan yang bersangkutan dengan Aktiva, Kewajiban,Hutang, Pendapatan dan Modal ke Buku Besar).

Begini contoh sederhananya (dalam bentuk T): klik gambar jika kurang jelas!

Neraca Saldo
Setelah kita posting dari jurnal ke buku besar setelah itu kita melanjutkan pencatatan ke dalam Neraca Saldo. Neraca saldo dibuat untuk menguji kebenaran pendebetan dan pengkreditan sehingga mempermudah penyusunan laporan keuangan. Jadi Neraca Saldo adalah suatu daftar yang berisikan saldo-saldo dari seluruh rekening-rekening buku besar pada suatu saat tertentu.

Contoh format sederhana neraca saldo:


Jurnal Penyesuaian

Sebagaimana yang telah saya sedikit jelaskan bahwa jurnal penyesuaian adalah jurnal untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraanyang ada dalam keadaan tidak menggambarkan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena akuntansi menggunakan dasar waktu sebagai dasar pencatatan, sehingga pada akhir periode terjadi kemungkinan beban yang masih harus di bayar atau beban yang telah dibayar dimuka.

Artinya bahwa jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memastikan bahwa pendapatan diakui pada periode terjadinya, dan biaya diakui pada priode terjadinya. Jadi penyesuaian ini diperlukan untuk meyakinkan bahwa prinsip-prinsip pengakuan dan penandingan telah ditaati (Sugiri & Eni Munarsih).

Jelas bahwa jika dalam suatu periode ada suatu transaksi yang menunjukkan bahwa transaksi tersebut masih akan di bawa ke periode berikutnya, sedangkan sebagaimana telah ditetapkan bahwa akhir periode (tutup buku) dilakukan di tanggal 31 Desember, maka perlu untuk dilakukan jurnal penyesuaian.

Tentunya kta pun harus tahu bahwa di dalam penyesuaian ada 5 hal yang perlu disesuaikan, yakni; Beban yang ditangguhkan (beban dibayar dimuka), Pendapatan ditangguhkan (pendapatan diterima dimuka), Beban akrual (Utang gaji), Pendapatan Akrual (Piutang Bunga), dan Depresiasi.

Ilustrasi sederhananya kayak gini:

Dilakukan pembayaran sewa gedung kantor dari bulan Mei 2010 hingga bulan Mei 2011. (Sewa dibayar dimuka) sebesar Rp.1.200.000,-. Jika perbulan Rp.100.000,- maka untuk pembukuan di akhir periode 31 Desember 2010 sebesar Rp.800.000,-
Jurnalnya:
Beban Sewa Rp.1.200.000,-
Sewa diterima dimuka Rp.1.200.000,-

Biaya gaji yang masih terutang sebesar Rp.500.000,-
Jurnal Penyesuaiannya:

Biaya Gaji (D)Rp.500.000,-
Utang Gaji (K)Rp.500.000,-

Diakui pendapatan atas piutang bunga meskipun belum diterima keseluruhannya (Pendpatan secara Akrual) sebesar Rp.400.000,-
Jurnal Penyesuaiannya:

Piutang Bunga (D)Rp.400.000,-
Pendapatan Bunga (K)Rp.400.000,-

Jika diketahui nilai gedung sebesar Rp.350.000.000,-, kemudian Penyusutan Gedung ditentukan sebesar 5% pertahun dari harga perolehan (5% x Rp. 350.000.000,- dibagi 12 bulan = Rp.1.458.333,-)
Jurnal Penyesuaiannya:
Biaya Penyusutan Gedung (D)Rp.1.458.333,-
Akumulasi Penyusutan Gedung (K)Rp.1.458.333,-

Neraca Saldo setelah disesuaikan
Neraca saldo setelah disesuaikan berisikan tentang Neraca saldo setelah posting rekening-rekening yang menunjukkan saldo yang terbaru (yakni saldo baru setelah dilakukan jurnal penyesuaian).
Contoh:


Neraca Lajur
Neraca Lajur itu adalah kertas kerja berkolom-kolom yang berfungsi untuk:

a.Memudahkan proses penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan;

b.Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian sehingga sebagai persiapan sebelum disusun dalam laporan keuangan formal;

c.Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.

Formatnya kayak gini loh:
Jurnal Penutup
Jurnal penutup yakni jurnal yang dibuat untuk memudahkan saldo-saldo rekening sementara/nominal/temporer (Pendapatan, Biaya, dan Prive. Tujuannya adalah untuk menutup semua saldo yang ada dalam rekening sementara tersebut dan agar saldo Modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di akhir periode.

Pada dasarnya rekening-rekening Pendapatan, biaya, dan Prive merupakan sub bagian dari rekening modal pemilik. Rekening-rekening ini disediakan untuk memberikan informasi tambahan mengenai mengapa modal pemilik itu bertambah atau berkurang selama satu periode.

Berbeda dengan Rekening-rekening Permanen (rekening Aktiva, Utang, dan Modal Pemilik yakni rekening-rekening yang berapapu saldonya pada akhir periode akuantansi akan menjadi awal periode akuntansi berikutnya, Rekening-rekening Temporer/Nominal (Pendapatan, Biaya, dan Prive) pada akhir periode saldo-saldonya akan ditransfer ke rekening modal pemilik, mungkin bulanan, kuartalan atau tahunan.

Proses penutupan:

a.Menutup Rekening Pendapatan ke Iktisar Laba/Rugi

b.Menutup Rekening Biaya ke Iktisar Laba/Rugi

c.Menutup Laba/Rugi ke Modal

d.Menutup Prive ke Modal


Contoh Bentuk Jurnal Penutup:

Pendapatan (D) Rp.xxx,-

Iktisar L/R (K) Rp.xxx,-


Iktisar L/R (D) Rp.xxx,-

Beban (K) Rp.xxx,-


Iktisar L/R (D) Rp.xxx,-

Modal (K) Rp.xxx,-


Modal (D) Rp.xxx,-

Iktisar L/R (K) Rp.xxx,-


Modal (D) Rp.xxx,-

Prive (K) Rp.xxx,-



Semoga bermanfaat!

1 komentar :

Xclmedia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar