Kamis, 14 Juli 2011

“Strength Of Ideology Pancasila” Sebagai Sumber Nilai Etika Profesi Akuntan; Refleksi Atas Pendekatan Spiritualism

Abstrak

Ketika profesi akuntan mendapat sorotan yang cukup tajam dari masyarakat, sebagai implikasi dari beberapa pelanggaran etika yang dilakukan oleh profesi akuntan sebagaimana tercermin pada skandal-skandal keuangan yang menguakkan tabir gelap sisi dari Ghost Corporate Governance, maka etika, ahklak, beradab dan bijak secara utuh menjadi suatu tuntutan yang utama bagi para akuntan dalam menjalankan profesinya saat ini.

Di Indonesia, seorang akuntan dalam menjalankan profesinya, hendaknya tidak sebatas ketundukan mereka terhadap Undang-Undang serta Kode Etik Akuntan semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab atas idiologi bangsa dalam mewujudkan lima prinsip dalam Pancasila yang merupakan cita-cita dari para founding father bangsa Indonesia, karena di dalam lima prinsip tersebut terdapat “lima perasaan” yang mengalir dalam kalbu bangsa Indonesia.

“Akuntan Pancasilais” yaitu akuntan yang memiliki jiwa yang tangguh (kokoh) selayaknya “rumah berfondasikan batu karang yang teguh” dalam mempertahankan dan menjaga sikap independen, integritas dan objektivitas, serta tanggungjawab moral yang bersandar pada nilai spiritualitas bangsa, karena akuntan yang pancasilais mengemban “lima perasaan bangsa” yang menuntun para akuntan-akuntan tersebut untuk menjadi akuntan yang berketuhanan, akuntan yang berperikemanusiaan dan beradab, akuntan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan serta akuntan yang berkeadilan di dalam ranah persatuan bangsa

Tulisan ini mencoba merefleksikan bagaimana etika profesi akuntan hendaknya mengacu kepada konsep “Ketuhanan” sebagaimana yang termuat pada nilai-nilai “Pancasila” yang pertama dan utama, bukan lepas seperti halnya faham sekuler, karena etika yang diperkuat oleh keyakinan untuk melibatkan kehadiran “pihak ketiga” (Tuhan), diharapkan agar tingkat moralitas dan etika seorang akuntan akan semakin tinggi dan berlipat ganda sehingga memiliki visi akhirat yang jelas. Jika Tuhan ditolak eksistensinya, maka semuanya akan menjadi sia-sia.

Kata Kunci: Profesi Akuntan, Etika, Spiritualitas, dan Pancasila.




Tidak ada komentar :

Posting Komentar