Kamis, 22 Juli 2010

Neraca - oleh: A.Kuddy

Sebagaimana teman-teman semua pahami bahwa komponen utama di dalam laporan keuangan selain Laporan laba rugi, Perubahan Modal dan Arus Kas, Neraca juga adalah
salah satu komponen utama di dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan.

Hal yang saya ketahui mengenai Neraca adalah bahwa neraca di sebut juga laporan yang menggambarkan tentang posisi keuangan atau posisi harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

Neraca terdiri dari 2 (dua) hal utama di dalamnya, yaitu AKTIVA (harta), PASSIVA (kewajiban/utang dan Modal), yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Sebelum saya gambarkan format sederhana dari neraca, mungkin akan lebih dahulu saya jelaskan spesifikasinya terlebih dahulu.

AKTIVA
Aktiva sama dengan harta atau kekayaan yang dimiliki perusahaan, dan di dalam format neraca bentuk “T” atau bentuk skontro (Neraca dalam bentuknya ada yang Skontro, dan adapula yang beberbentuk stafel) aktiva ini berada di sisi kiri. Aktiva dalam neraca terdiri dari: Aktiva Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aktiva Tetap, Aktiva tidak berwujud.
Komponen-komponen Aktiva yakni sbb:
Aktiva Lancar: yaitu uang kas dan harta-harta lainnya yang sekiranya dapat direalisasikan menjadi uang kas, atau di konsumsi demi keperluan perusahaan (produksi) dalam jangka waktu satu tahun ke bawah. Yang termasuk di dalam Aktiva Lancar (dari yang paling likuid); Kas (termasuk cek), Surat-surat berharga, Piutang dagang, Persediaan, Sewa di bayar dimuka, Perlengkapan, dll.

Investasi Jangka Panjang: yaitu investasi oleh perusahaan bisa berbentuk surat-surat berharga (Ex; Saham, Obligasi, dan Wessel jangka panjang), Penyisihan Dana (ex; penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang seperti dana untuk pensiunan, dana untuk penggantian gedung,dll) dan Investasi berupa Aktiva tetap seperti Tanah, Gedung, namun yang belum digunakan sekarang dan diperuntukkan untuk masa mendatang.

Aktiva Tetap: yaitu harta kekayaan yang dimiliki perusahaan dan digunakan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Seperti (dari yang paling kebal); Tanah, SDA (gas, batu bara,dll), Gedung, Mesin, Kendaraan, Peralatan.

Aktiva Tidak Berwujud: yaitu suatu harta kekayaan perusahaan berupa hak-hak yang dimiliki perusahaan dimana sifatnya tidak berwujud dan manfaatnya dalam jangka waktu yang panjang dan berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan. Contohnya; Goodwill, hak paten, merek dagang, hak cipta, dll.

PASSIVA
Passiva atau hutang atau kewajiban tentunya jangan kita pahami sebagai suatu pengurang bagi kekayaan yang dimiliki, melainkan dengan Passiva tentunya akan menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membiayai aktiva yang dimiiki. Itulah sebabnya sisi passiva harus seimbang dengan sisi aktiva. Sebagai contoh; Perusahaan melakukan pinjaman di Bank (Hutang Bank) sebesar Rp.200.000.000,- untuk dijadikan tambahan modal bagi perusahaan, tentunya hal ini dilakukan untuk membiayai/mengisi Kas perusahaan dimana Kas akan bertambah sebesar Rp.200.000.000,- di sisi aktiva.
Komponen di dalam Passiva kita sebut saja ada Kewajiban/hutang dan Modal.
Yang termasuk di dalam kewajiban yakni; Utang Lancar (jangka Pendek) termasuk di dalamnya; Hutang dagang, hutang wessel, hutang gaji, pendapatn diterima dimuka, dll dan Utang Jangka Panjang yang terdiri dari Hutang Bank, hutang Hipotek, Hutang oblogasi,dll. Sedangkan Modal merupakan hak milik perusahaan atau kekayaan bersih perusahaan setelah dikurangi utang/kewajiban. Sebagai contoh; Modal disetor, modal sumbangan, dll.

Format Sederhana Neraca kayak gini:



2 komentar :

Unknown mengatakan...

dr sekian neraca, ini yg plink simpel dan mudah dimengerti
thx y

Xclmedia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar